Pengalaman Romadhonku di Tengah Pandemi Corona
Alhamdulillah segala puji aku panjatkan rasa syukur kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan kesehatan dan mengijinkan kami bersama keluarga dapat berjumpa lagi dengan bulan suci Ramadhan.
Ramadhan disebut bulan suci karena romadhon adalah bulan yang penuh berkah dan barokah karna setiap amalan yang baik akan dilipat gandakan oleh Allah Swt. termasuk dalam kita membaca huruf huruf Al-Qur’an disetiap satu huruf akan dilipatkan sepuluh kali pahala.
Ramadhon tahun ini 1441 H/2020 M keadaannya jauh berbeda dengan keadaan Ramadhan sebelumnya,semua yang ada di lapisan daratan bumi atau diseluruh belahan dunia ini sedang terjadi wabah penyakit yang disebabkan oleh virus/yang sering disebut Covid 19.
Disebut Covid 19 karna terjadi suatu penyakit yang disebabkan oleh Corona Virus Disease.Dan corona virus itu terjadi pada akhir tahun 2019 sehingga agar orang mudah mengingatnya virus ini disebut dengan sebutan Covid 19.
Virus ini muncul bermula dari kota Wuhan yang berada di daerah Negara China. Sedangkan virus ini sangat kecil bentuknya tidak bisa dilihat oleh mata karna ukurannya 150 nano meter dan hanya bisa dilihat dengan menggunakan alat yang bernama mikroskop.
Sungguh ini suatu bukti menunjukkan kebesaran dan kekuasaan Allah Swt. Orang yang terkena virus ini apabila tubuhnya tidak vit/tidak sehat orang itu akan mudah sakit sedangkan penyakitnya tidak ada gejala harus menunggu waktu selama 14 hari gejala baru terlihat bahkan orang yang sehat bisa menularkan virus ini ke orang lain penularannya melalui kontak fisik antara manusia dengan manusia melalui tangan, menyentuh benda yang sudah menyentuh virus lewat batuk/bersin sehingga orang dianjurkan untuk memakai masker karna virus ini menyerang pada bagian pernafasan apa bila orang yang sakit kalau terlambat penanganannya bisa meyebabkan kematian.
Bahkan tenaga medis sendiri harus memakai APD (Alat Pelindung Diri) karna utk melindungi dari virus yang berbahaya, banyak tenaga medis seperti dokter perawat meninggal karena virus itu.
Untuk itu pemerintah menganjurkan agar kita tinggal dirumah saja.agar menghindari kerumunan, sekolah diliburkan, semua pekerjaanbanyak yang libur kecuali yang bersangkutan dengan bidang jasa dan kebutuhan masyarakat tetap dikerjakan, termasuk tidak boleh mudik/pulang kampung dan di anjurkan cuci tangan dengan sabun sesering mungkin semua ini dilakukan untuk mengurangi penyebaran virus.
Yang membuat hatiku sedih yaitu puasa romadhon kali ini puasa romadhon kali ini aku tidak diijinkan untuk melaksanakan sholat berjama’ah di masjid, mengaji, tadarus, sholat tarawih juga tidak diperbolehkan. Rasanya sangat sedih sekali kapan ini akan berakhir dimana biasanya setiap romadhon usai sholat asar sampai mahgrib aku bersama teman2ku selalu mengaji bersama di masjid. Kini semua itu tidak ada buka bersamapun dimasjid tidak ada lagi.
Untungnya kakakku yang bernama mas rayhan sekolahnya libur dan sekarang ada di rumah bersama ku sehingga bisa mengurangi rasa kesepianku dan rasa kecewaku karena aku ada temannya selama di rumah. Setiap sholat aku bisa selalu berjama’ah bersamanya. Kami sekeluarga sholat bersama dan setelah sholat subuh dan tarawih kami semua mengaji Al-qur’an bersama. Saat berbuka dan sahur, kami tetap bersama keluarga di rumah kami menikmati makanan yang disajikan yang ibu masak.
Alhamdulillah di balik wabah virus corona ini tetap ada sisi positifnya, kami masih bisa merasakan kebahagiaan bersama keluarga semoga corona ini cepat berlalu.
Ya Allah kembalikan lagi bumi ini, negara kami ini Negara Indonesia seperti semula dengan keadaan aman dan dijauhkan dari segala macam bencana dan penyakit dan berilah kita semua bisa mengambil hikmah dari apa yang terjadi saat ini bahwa kesehatan dan kebersamaan sangat berharga semoga Allah selalu memberikan keimanan dan kesabaran pada kita semua untuk selalu bertakwa bersyukur kepada Allah agar diberikan kebahagiaan di dunia dan di akhirat tidak ada yg bisa memberi kebahagiaan dan lindungan kepada kami semua selain diri-Mu ya Allah.
Share This Post To :
Kembali ke Atas
Artikel Lainnya :
- Guru Tanpa Internet Serasa Kurang Gizi
- Merdeka Belajar Mengapa Ada Kurikulum?
- Ada Cerita Ramadhan di Balik Covid-19 (Siswa Penulis MIN 1 Magelang)
- Kisah Ramadhanku
- Tetap Puasa Walau di Rumah Aja
Silahkan Isi Komentar dari tulisan artikel diatas :
Komentar :
![]() ![]() http://slkjfdf.net/ - Xpuqal <a href="http://slkjfdf.net/">Atuarozub</a> wqq.lwnr.min1magelang.sch.id.mex.fk http://slkjfdf.net/ |
Kembali ke Atas